Ilustrasi Karakter Pemimpin Mudah
Permasalahan di negeri ini seakan-akan tidak kunjung selesai dari tahun ke tahun. Masih banyak permasalahan-permasalahan yang menimpa bangsa ini yang mana belum bisa / atau malah tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Banyak kebijakan-kebijakan yang masih belum sepenuhnya memihak kepada rakyat sekalipun ada saja kebijakan yang nampaknya pro rakyat namun sejatinya tidak, berbagai kasus korupsi yang masih menjadi “budaya” dikalangan pejabat, bahkan Intimidasi Rakyat terkecil di Negara ini yang mana masih belum terselesaikan hingga akhir-akhir pemerintahan sekarang ini. Ini menunjukkan bahwa sampai saat ini masih belum ditemukan sosok yang benar-benar bisa menjadi pemimpin bagi bangsa ini, bukannya menjadi “penguasa”. Melihat kondisi di atas maka masalah yang tak kalah penting yang harus kemudian diselesaikan terlebih dahulu adalah krisis kepemimpinan.
Oleh karena itu Mahasiswa sebagai ujung tombak agen perubahan Negara maupun daerah sehingga sekarang haruslah mengambil adil dalam memperbaiki bangsa berbagai permasalahan bangsa ini. Mahasiswa, sesuai visinya melahirkan pemimpin di masa depan berupaya untuk bersikap bijak bahwa ketimpangan bangsa ini harus diselesaikan dengan upaya perbaikan dan tawaran-tawaran solusi yang terbaik. Bahwa pasca bergulirnya reformasi gerakan mahasiswa tidak sekedar menampilkan sosok kepemudaannya sebagai anak bangsa yang kritis, lebih dari itu pemuda adalah pewaris yang sah atas masa depan negeri ini, maka ia ikut bertanggung jwab membangun negeri ini. Dalam proses pembanngunan ini kader Mahasiswadituntut untuk seimbang dalam memandang persoalan secara kritis dan konstruktif.
Sebagaimana tertuang dalam salah satu prinsip pergerakan Mahasiswa yaitu solusi membangun bangsa adalah tawaran perjuangan Mahasiswa dan didasari berbagai masalah yang terjadi dalam negeri ini, termasuk juga krisis kepemimpinan maka kemudian muncullah suatu sosok / karakter yang diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan di atas yaitu MEMBANGUN NEGARA . Jika menilik kembali filosofi gerakan yang dimiliki Mahasiswa, sangat relevan dan memungkinkan jika membangun akan mewujudkan filosofi tersebut. Maka membangun tidak hanya menjadi solusi atas kemerosotan moral di berbagai bidang, tetapi juga dapat dijadikan sebagai konsep untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa masa depan. membangun jelas merupakan model yang ideal sebagai karakter seorang pemimpin masa depan.
Tentu saja pemimpin yang akan di cetak dengan karakter membangun adalah sosok pemimpin yang muda. Karena pemuda lebih banyak memiliki kelebihan dari pada yang tua misalnya adalah mempunyai fisik yang masih kuat, pikiran yang selalu memunculkan ide-ide segar, ketangguhan dalam bekerja keras, memiliki idealisme keberanian yang tinggi sehingga bisa dengan berani pula mengatakan dan membela kebenaran, pemikiran-pemikiran yang segar, inovatif dll. Sebuah pemikiran akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan di jalanNya, semangat untuk memperjuangkanNya semakin bertambah, dan ada kesiapan untuk berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat dan terbuka merupakan karakter pemuda. Sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar terbuka adalah kemauan yang kuat. Dan itu semua tidak terdapat kecuali pada diri pemuda. Oleh karena itu, Mahasiswayang salah satu karakter organisasinya adalah memiliki karakter menciptakan pemimpin dalam setiap kader-kadernya maka bisa kuat dalam jiwa setiap kader Mahasiswa.
Nah, pertanyaanya sekarang adalah bagaimana mewujudkan pemimpin yang memiliki karakter Membangun?? Setidaknya ada beberapa unsur yang harus ada dalam jiwa seorang pemimpin yang berkarakter Membangun yaitu Pertama, Memiliki Basis Ideologi. Maksudnya adalah seorang Mahasiswa berjiwa membangun haruslah memiliki dasar Ideologi yaitu Sejarah yang benar-benar mengakar ke dalam hati dan jiwa sehingga segala tindak-tanduknya tidak akan lepas dari Ideologi. Kedua, Memiliki Basis Pengetahuan dan Pemikiran yang Mapan. Yang dimaksud pengetahuan ini tidak hanya pengetahuan tentang kenegaraan atau kemelanesiaan saja, namun ilmu yang lebih pokok yaitu pengetahuan ke ideologi pun harus lah dimiliki seorang calon pemimpin berjiwa membangun, sehingga dengan kedua ilmu itu harapannya bisa menyelaraskan antara ilmu dunia (umum) dan juga mempunyai wawasan yang luas. Ketiga, Idealis dan Konsisten. Idealis di sini maksudnya adalah meletakkan membangun sebagai solusi untuk berbagai permasalahan yang ada. Tidak hanya idealis namun juga mampun bergerak secara dinamis dan konsisten terhadap idealismenya. Keempat, Berkotribusi pada Pemecahan Permasalahan Anggota dan Bangsa. Unsur ini selaras dengan prinsip organ mahasiswa yaitu solusi membangun adalah tawaran perjuangan Mahasiswa. Maka sudah seharusnya pemimpin yang berkarakter membangun menjadi solusionis atas permasalahan yang terjadi, bukan malah membuat masalah. Kelima, Menjadi Perekat Komponen Bangsa sebagai Upaya Perbaikan. Seorang pemimpin seharusnya mampu merekatkan dan menyatukan berbagai kompenen bangsa yang ada sehingga bisa terjalin dan terpeliharanya sebuah komunikasi, solidaritas, dan kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam upaya menyelesaikan masalahnya.
Memang tidak mudah mewujudkan pemimpin muda dengan karakter membangun, namun juga bukan suatu kemustahilan pemimpin seperti itu bisa lahir dari rahim organ Mahasiswa sehingga harapannya bisa membawa pencerahan dan perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Sudah lama bangsa ini merindukan para pemimpin perubahan yang memiliki idealisme dan kompetensi yang diperhitungkan. Para pemimpin yang terlahir dalam rahim organ mahasiswa yang tertata rapih, dan semangat keimanan yang kuat serta kompetensi yang tajam. Para pemimpin yang muda serta memiliki KARAKTER NASIONALISME DAN BERBANGSA MENJADI AGEN PERUBAHAN MASA DEPAN.
by.yance
No comments:
Post a Comment