
Aksi Demo Damai kali ini yang digelar juga orang papua di seluruh dunia ini merupakan satu kegiatan Aksi Demo Damai dari beberapa rangkaian kegiatan dan Aksi Demo Damai sebelumnya dalam rangka mendukung penuh atas perjuang ULWMP untuk bangsa Papua bergabung dalam Keluarga Besar Melanesian Spearhead Group (MSG).
Dalam Orasi Politik, mereka mengatakan kami, seluruh orang papua sangat mendukung atas perjuangan keras ULWMP untuk papua bergabung dalam MSG. Menurut mereka, kami mendukung karena kami secara budaya, kami adalah orang Malanesia, yang secara subtansinya layak bergabung dalam MSG. Kami bukan orang Melayu.
“Kami bukan orang melayu, kami adalah orang malayasia yang layak bergabung dalam MSG. Kami, orang papua dianeksasi 1 Mei1963 ke dalam NKRI dari kemerdekaan 1 desemer 1961 merupakan sebuah tindakan kejahatan terhadap sistem demokrasi negara indonesia itu sendiri, di mana demokrasi memuat tentang berbas berekpresi dan berkelompok dan bebas hidup, makanya itulah papua ke dalam NKRI merupakan cacat hukum dan cacat pembukaan UUD 1945: “kemerdekaan adalah hak segala bangsa” jelas mereka dalam orasi politik yang terus bergantian dalam satu garis komando.
“PEPERA juga merupakan cacat demokrasi, karena proses penentuannya secara paksaan, pembunuhan dan tidak berdasarkan kemufakatan orang asli papua”,” Imbuhnya.
Salah satu orator yang tidak sebutkan namanya menyatakan negara internasional sudah tahu bahwa bangsa papua adalah bangsa yang telah merdeka. Makanya, mereka juga sangat mendukung atas perjuang kemerdekaan bngsa papua dari penjajahan Indonesia. Menurut dia, hari ini, Perwakilan Orang Papua “ULWMP” sedang berdaulat bersama negara-negara Asia Pasifik/MSG untuk bangsa papua bergabung dalam negara Malanesian di Asian Fasifik.
“Untuk itu, kami sebagai orang malanesia sangat mendukung penuh. Aksi Demo Damai hari ini merupakan sebuah tindakan nyata mendukung penuh papua masuk dalam keluarga besar MSG”, jelas dia.
Secara pribadi saya mengetahui bahwa dalam proses Aksi Demo Damai kali ini ada beberapa hal menarik yang membuat mereka lebih bersemangat. Yang pertama, pada saat perkumpulan masa, ada beberapa mahasiswa/i dalam satu kelompok mendatangi dengan periasan adat dan diterima dengan meriah. Yang kedua, ketika di titik KM nol, ada mahasiswa menaikan bendera BINTANG KEJORA PAPUA.
No comments:
Post a Comment