Friday, October 23, 2015

Petugas Kesehatan Dilarang jadi Caleg

Kadinkes Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai - Jubi/Abeth You
Kadinkes Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai - Jubi/Abeth You
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai menegaskan, para petugas kesehatan, khususnya para perawat dan bidan dilarang keras mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg).

Aloysius Giyai mengatakan, hal itu membuktikan seorang petugas kesehatan harus membuktikan untuk melayani nyawa-nyawa manusia dan harus betul-betul menguasai profesiannya dan asuhan keperawatan. “Saya sangat sedih ketika ada mantri, perawat, yang mendaftarkan menjadi calon legislatif. Tuhan memanggil bukan turun di politik, Tuhan memanggil kalian bergabung di dalam pasukan putih-putih untuk melayani orang sakit dan menderita,” kata Giyai dalam sambutannya dihadapan wisudawan Akper Yamas Papua di Auditorium Uncen Jayapura, Selasa (20/10/2015).
Giyai meminta Direktur Yamas Papua dan pimpinan sekolah kesehatan lainnya serta para Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten di Papua terus memantau para petugas kesehatan, jangan sampai mereka bergabung di dunia politik.
“Hargai yang sumpah janji tadi. Hargai pakaian yang kamu pakai setiap hari putih-putih itu. Karena itu Tuhan yang memanggil, karena ini rencana besar Tuhan untuk menyelamatkan umatnya di tanah Papua yang terbelenggu dengan sakit dan kematian,” tegasnya berharap.
Dikatakan Giyai, ia tidak meragukan lulusan Yamas Papua yang lulusannya 90 persen anak-anak asli Papua, karena lulusannya telah bekerja di daerah seantero tanah Papua.
Ia berkisah, mantri-mantri tua waktu zaman belanda, mereka belajar sampai kelas tiga sekolah dasar (SD), tapi mereka melebihi dokter ahli yang tugas di pelosok-pelosok.
“Kita harus hargai jasa besar dari yang ditinggalkan oleh para missionaris ini. Jangan kita ada perbedaan antara ini negeri dan swasta karena kita melayani yang sama, rakyat sama, tanah yang sama, fokus yang sama di Papua. Terlebih kepada petugas kesehatan, kita ikuti jejak mantri-mantri tua ini untuk tetap teguh pada satu pekerjaannya itu,” ucapnya.
Direktur Akper Yamas Papua, Wempi Aronggear mengatakan, pihaknya telah mewisuda sebanyak delapan angkatan dengan jumlah kasar alumni mencapai 40.000 orang.
“Mereka semua itu telah mengabdi di tengah masyarakat di tanah Papua ini. Oleh karen itu, saya yakin, wisudawan kali ini juga sudah siapkan untuk kembali dan mengabdi kepada masyarakat,” ujar Wempi Aronggear. (Abeth You)

No comments:

Post a Comment